Rating Kasus Penyiksaan Hewan Terburuk di Indonesia
Masih ingat dengan kasus-kasus kekerasan hewan ini?
Masih pertengahan tahun 2024 sudah banyak sekali kasus kekerasan, penyiksaan bahkan penghilangan nyawa hewan di Indonesia.
Makin maraknya kasus
penyiksaan, kekerasan maupun penelantaran di Indonesia sangat membuat miris.
Hal ini juga menjadi sebuah refleksi bahwa Undang-Undang
Perlindungan Hewan ternyata belum sepenuhnya mampu membuat pencegahan maupun
efek jera bagi para pelaku kekerasan.
Simak beberapa update kasus
kekerasan hewan yang terjadi pada paruh awal tahun 2024 ini. Manakah
kasus yang paling buruk dan menyedihkan untukmu?
Kucing dipaku di Pohon
di Dau, Malang
Dari video yang viral di
sosmed, kondisi mayat kucing tersebut
cukup tragis!
Terdapat banyak bekas luka sayatan di bagian punggung, kepala
dan leher. Pada bagian mulut keluar darah, serta kakinya
terpaku di pohon hingga nyaris putus.
Pelaku berhasil ditangkap namun
sayangnya tidak ditahan. Dari hasil keterangan
pelaku mengaku risih dan terganggu dengan adanya kucing liar.
Kudanil diberi sampah
plastik di Taman Safari Bogor
Aksi tidak beradab dilakukan oleh pengunjung Taman Safari Bogor, yang memberi sampah plastik kepada Kudanil. Untungnya kejadian miris itu direkam oleh
pengunjung lain yang tepat berada di belakang mobil pengunjung tidak bermoral
itu!
Saat kejadian dilaporkan,
petugas medis sigap memeriksa Kudanil tersebut. Namun sayang, tidak diketahui apakah pelaku mendapat sanksi atau
tidak. Pihak Pengelola Taman Safari memberi keterangan, sangat menyayangkan
ulah yang dilakukan oleh pengunjung tersebut.
Kabar terakhir menyebutkan manajemen
Taman Safari Bogor masih menyusun langkah selanjutnya agar tidak terjadi
kejadian serupa di kemudian hari.
ASN Singkawang Buat Video Penyiksaan Monyet selama setahun
Kasus ini terungkap bulan
Februari lalu. Seorang ASN ditangkap karena
terbukti membuat konten video penyiksaan monyet ekor panjang. Ia lalu
menjualnya dengan harga 700-1jt. Ia
mengaku membuat konten penyiksaan berdasarkan pesanan pembeli di luar negeri.
Atas perbuatannya ia
terancam hukuman penjara 9 bulan.
Kasus
Viki, Anjing yang dihantam hingga Meninggal
Kasus menyedihkan ini
terjadi pada bulan April lalu. Kronologi kejadian disampaikan oleh sang pemilik
melalui akun sosmednya, bahwa anjing kecil bernama Viki miliknya tersebut lolos
dari pagar rumah dan diduga mengalami
penganiayaan oleh empat orang pemuda yang kebetulan lewat.
Viki diduga dihantam
dengan balok semen cor hingga mengalami
sejumlah luka dan pendarahan hebat.
Setelah satu jam terkapar di jalan, Viki segera dibawa ke dokter untuk mendapat
perawatan. Namun malang, keesokan harinya nyawa
Viki tak tertolong.
Pemilik Viki memutuskan untuk melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian setelah sebelumnya melakukan proses mediasi dengan
ketua RT setempat. Pemilik Viki tidak
melihat adanya penyesalan yang ditunjukkan oleh para terduga para pelaku
setelah melakukan tindakan keji ini.
Semua kasus kekerasan terhadap hewan yang disebutkan memang sangat
memilukan, dan masing-masing memiliki kesan yang sangat tragis. Namun, jika
harus memilih yang paling miris, kami merasa bahwa kasus kucing yang dipaku di
pohon di Dau, Malang dan Viki, anjing yang dihantam hingga meninggal, sangat
mengganggu hati.
Kasus kucing yang dipaku di pohon sungguh
memilukan. Kondisi hewan tersebut yang terluka parah, bahkan kakinya hampir
putus karena dipaku, menunjukkan betapa kejamnya tindakan tersebut. Yang lebih
menyedihkan lagi, meskipun pelaku sudah ditangkap, ia tidak ditahan. Hal ini
menunjukkan adanya celah dalam penegakan hukum yang memungkinkan pelaku untuk
tidak mendapat hukuman yang setimpal.
Di sisi lain, kasus Viki yang dihantam hingga
tewas oleh empat pemuda juga sangat menyakitkan. Apalagi, setelah mengalami penderitaan
parah dan berjuang untuk hidup, Viki tetap tidak bisa diselamatkan. Pemiliknya
berusaha melalui mediasi dengan ketua RT setempat, tetapi tetap tidak melihat
adanya penyesalan dari pelaku. Ini mencerminkan kurangnya empati dan
penghargaan terhadap kehidupan makhluk lain.
Kedua
kasus ini, bagi kami, sangat menggambarkan betapa seriusnya masalah kekerasan
terhadap hewan di Indonesia. Selain itu, juga menunjukkan bahwa masih
diperlukan kesadaran yang lebih besar di masyarakat serta penegakan hukum yang
lebih tegas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Beberapa update kasus tersebut
diatas hanya sebagian kecil yang viral, menjadi sorotan dan diproses secara
hukum. Lantas bagaimana dengan nasib kesejahteraan hewan di Indonesia
selanjutnya?
Oleh karena itu,
penegakan keadilan untuk hewan wajib terus kita kawal, sebab kesejahteraan
hewan tidak hanya berdampak pada hewan tersebut saja namun jauh lebih luas
berdampak pada kehidupan manusia dan peradaban!
Menurut kamu mana kasus yang paling miris?
Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240623190651-12-1113144/kucing-dipaku-di-pohon-viral-pelaku-ditangkap-tapi-tak-ditahan
https://news.detik.com/berita/d-7402564/viral-pengunjung-beri-makan-kuda-nil-sampah-taman-safari-buka-suara
https://regional.kompas.com/read/2024/02/10/131854778/asn-singkawang-buat-video-penyiksaan-monyet-pelaku-sudah-beraksi-selama
Comments
Post a Comment