Fakta Mengerikan di Balik Perdagangan Anjing dan Kucing di Indonesia
Perdagangan anjing dan kucing untuk konsumsi manusia bukan hanya tidak berperikemanusiaan, tapi juga penuh kekejaman yang menyiksa secara fisik dan mental. Berikut adalah fakta-fakta tragis yang terjadi di balik praktik ini:
Hewan Peliharaan yang Dicuri
Banyak anjing dan kucing adalah hewan peliharaan yang dicuri dari rumah dan dipisahkan secara paksa dari keluarga mereka.Dimasukkan ke Dalam Karung
Sebelum dijagal, anjing sering kali dimasukkan ke dalam karung yang sangat rapat hingga sulit bergerak dan bernapas.Perjalanan Panjang yang Menyiksa
Mereka dikirim dalam truk panas dan penuh sesak, menempuh jarak jauh tanpa kenyamanan atau keselamatan.Tanpa Makan dan Minum
Selama perjalanan, mereka tidak diberi makan maupun minum, menyebabkan banyak yang mati karena lemas, dehidrasi, atau sengatan panas.Disiksa Secara Mental
Sebelum dijagal, mereka ditempatkan di kandang kotor dan dipaksa menyaksikan hewan lain dibunuh, menyebabkan trauma mendalam.Dibunuh Secara Kejam
Mereka dibunuh dengan cara diracun, ditusuk dengan besi panas, atau dipukul benda berat hingga tewas secara perlahan dan menyakitkan.
Praktik ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kesejahteraan hewan. Sudah saatnya Indonesia mengakhiri kekejaman ini. Dukung kampanye pelarangan perdagangan daging anjing dan kucing bersama @dogmeatfreeindonesia.
Perdagangan anjing dan kucing untuk konsumsi adalah praktik kejam yang masih berlangsung di berbagai wilayah Indonesia. Di balik tindakan ini, tersimpan berbagai fakta memilukan yang sering kali tidak diketahui publik. Banyak dari hewan-hewan ini diculik dari rumah mereka, dari keluarga yang mencintai dan merawat mereka. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam karung atau kandang kecil, tanpa udara yang cukup, dalam kondisi tercekik dan ketakutan.
Perjalanan menuju tempat penjagalan pun sangat menyiksa. Hewan-hewan ini dibawa menempuh jarak ratusan kilometer tanpa diberi makan atau minum. Sesampainya di tempat tujuan, mereka dipenjara dalam kandang yang kotor dan sempit, sambil menyaksikan teman-temannya dijagal satu per satu—sebuah pengalaman traumatis dan menyayat hati.
Praktik ini bukan hanya kejam, tetapi juga berisiko tinggi terhadap kesehatan manusia, termasuk penyebaran rabies dan penyakit zoonosis lainnya. Jika tidak segera dihentikan, kekejaman ini akan terus berlangsung. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk bersuara dan mendorong pemerintah mengambil tindakan tegas.
Untuk informasi dan kampanye lebih lanjut mengenai pelarangan perdagangan daging anjing dan kucing, ikuti @dogmeatfreeindonesia di media sosial. Saatnya kita bertindak demi kemanusiaan dan kesejahteraan hewan.
Comments
Post a Comment