Kesejahteraan Hewan untuk Masa Depan Berkelanjutan
Kesejahteraan hewan bukan sekadar isu moral atau etika, tetapi juga berperan penting dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Dalam konteks Indonesia, hal ini menjadi semakin relevan mengingat tantangan seperti perdagangan daging anjing dan kucing, rabies, serta pengabaian terhadap hewan jalanan masih terjadi.
SDGs mencakup tujuan seperti mengakhiri kemiskinan (Goal 1), memastikan kesehatan yang baik (Goal 3), serta melindungi kehidupan di darat (Goal 15). Kesejahteraan hewan bersinggungan langsung dengan ketiganya. Misalnya, praktik vaksinasi dan sterilisasi hewan penular rabies membantu mencegah penyakit zoonosis yang membahayakan kesehatan masyarakat. Sementara itu, memperlakukan hewan dengan baik mencerminkan etika publik dan memperkuat norma sosial yang beradab.
Lingkungan hidup juga diuntungkan. Hewan yang sehat dan dikelola secara bertanggung jawab tidak mencemari lingkungan, mengurangi konflik dengan manusia, dan menjaga ekosistem lokal. Sebaliknya, pembiaran atau pembantaian hewan tanpa dasar ilmiah dapat menciptakan masalah baru, termasuk pelanggaran hukum, sebagaimana diatur dalam UU No. 18 Tahun 2009 dan KUHP Pasal 302.
Mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekejaman terhadap hewan sejalan dengan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kesejahteraan hewan harus menjadi bagian dari agenda nasional demi masa depan yang lebih sehat, aman, dan beradab bagi semua makhluk hidup.







Comments
Post a Comment