Mengenali Bentuk Kekejaman terhadap Hewan yang Sering Diabaikan
Ketika mendengar istilah “kekerasan terhadap hewan,” banyak dari kita mungkin langsung membayangkan adegan kekerasan fisik—pemukulan, penendangan, atau penyiksaan secara terang-terangan. Namun, pada kenyataannya, kekejaman terhadap hewan tidak selalu terlihat sejelas itu. Ada berbagai bentuk kekerasan lain yang sering luput dari perhatian, bahkan dianggap normal. Padahal... ini juga kekerasan!
1. Perdagangan Daging Anjing & Kucing
Di beberapa wilayah, perdagangan daging anjing dan kucing masih terjadi secara terang-terangan. Praktik ini tidak hanya tidak etis, tapi juga penuh kekerasan.
Mulai dari penangkapan secara brutal, transportasi dalam kondisi menyiksa, hingga proses penyembelihan yang jauh dari prinsip kesejahteraan hewan—semuanya meninggalkan luka fisik dan trauma mendalam pada hewan-hewan ini.
Ingat, anjing dan kucing bukanlah bahan pangan. Mereka adalah makhluk hidup yang seharusnya dilindungi, bukan dikonsumsi.
2. Penelantaran & Pengabaian
Banyak orang memelihara hewan tanpa benar-benar memahami tanggung jawabnya. Ketika hewan tersebut tidak lagi lucu, sakit, atau dianggap menyusahkan, mereka sering kali dibuang ke jalan atau dikurung seumur hidup tanpa perawatan.
Tidak memberi makan yang layak, air bersih, ruang gerak, atau perhatian—semua itu adalah bentuk kekerasan.
Kasih sayang bukan hanya soal niat memelihara, tapi juga kemampuan untuk merawat.
3. Memelihara Hewan Liar atau Dilindungi
Hewan seperti monyet ekor panjang, burung kakatua, hingga kucing hutan sering dijadikan peliharaan karena dianggap eksotis atau menggemaskan. Padahal, mereka adalah satwa liar yang punya peran penting dalam ekosistem dan tidak seharusnya berada di dalam kandang rumah.
Memelihara satwa liar bukan bentuk cinta, tapi bentuk perampasan hak dan kebebasan mereka.
4. Memelihara Hewan Hanya untuk Gaya-Gayaan
Di era media sosial, tidak jarang hewan dijadikan “aksesori hidup” untuk konten atau status sosial. Sayangnya, banyak dari mereka dipelihara tanpa memahami kebutuhan dasarnya—seperti makanan khusus, stimulasi mental, atau perawatan kesehatan.
Saat hewan diperlakukan seperti benda, mereka kehilangan martabat sebagai makhluk hidup.
Mereka bukan dekorasi. Mereka punya perasaan.
5. Menampung Terlalu Banyak Hewan (Hoarding)
Niat menolong kadang bisa berubah menjadi bentuk kekerasan lain. Menampung terlalu banyak hewan tanpa kemampuan merawat mereka dengan layak bisa berujung pada kekurangan makanan, air, kebersihan, dan perawatan medis.
Alih-alih menyelamatkan, praktik ini justru menambah penderitaan.
Menyelamatkan satu hewan dengan benar lebih baik daripada menelantarkan sepuluh dengan niat yang salah.
Saatnya Bergerak: Peduli, Edukasi, dan Ubah Perspektif
Banyak bentuk kekerasan terhadap hewan terjadi karena ketidaktahuan. Itulah mengapa edukasi menjadi langkah awal yang sangat penting.
Yuk, mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar: pahami bahwa kesejahteraan hewan bukan hanya tentang tidak menyakiti secara fisik, tapi juga memastikan mereka hidup dengan layak, bebas dari rasa sakit, stres, dan ketakutan.
📢 Saatnya peduli. Saatnya bersuara. Jadilah bagian dari perubahan. Karena setiap makhluk hidup berhak hidup tanpa penderitaan.
Comments
Post a Comment